“Road Show” Tiga Pilar Kecamatan Taman dalam rangka cipta kondisi dan persamaan persepsi giat Ops Aman Suro 2017
polresmadiunkota.id – Polsek Taman : Kegiatan “Road Show” Tiga Pilar Kecamatan Taman dalam rangka cipta kondisi dan persamaan persepsi giat Ops Aman Suro 2017, bertempat di Kantor Kel. Josenan Jl. Cokrobasonto, Kel. Josenan, Kota Madiun dihadiri perwakilan tokoh perguruan yang berada di wilayah kel. Josenan, kec Taman, kota Madiun. Minggu (17/9/2017).
Hadir dalam kegiatan tersebut : Kapolsek Taman; Camat Taman; Danramil 0803/01 Taman/yang diwakili Bhabinsa Kel.Josenan; Kanit dan Panit Binmas Polsek Taman; Kepala Kelurahan Josenan; Babinsa dan Bhabinkamtibmas Rayon Josenan; Korlap / Pamter PSHT sub rayon Josenan; Korlap PSHW sub rayon Josenan; Perwakilan pengurus Persinas Assad; Perwakilan pengurus IKS PI.
Camat Taman menyampaikan bahwa kegiatan Nyekar dan Suran Agung sebagai tradisi tetap dilaksanakan agar Madiun sebagai Kampung Pesilat lebih dapat dikenal dan sebagai ikon budaya Nasional.
“Penyelenggaraan kegiatan Nyekar pada tanggal 20 September 2017 malam hari dan tanggal 21 September 2017 dan Suran Agung pada tanggal 8 Oktober 2017, agar sukses dan aman kami berupaya membuat formula formula terkait kegiatan tersebut. Pimpinan menginstruksikan pada kami yaitu agar pelaksanaan Nyekar dan Suran Agung menggunakan transportasi kendaraan R4. PSHW dan PSHT adalah aset kita bersama sehingga kami sebagai pihak Pemerintah hanya berupaya untuk mengamankan kegiatan yang akan diselenggarakan.” jelasnya.
Kapolsek Taman, Kompol Drs Agus Suharyono menyampaikan rasa bangga atas kekompakan dan sinergitas antara Tiga Pilar dan Tokoh perguruan Pencak Silat yang selama ini telah bersama-sama aktif dalam kegiatan Pos Kamling Terpadu dan kegiatan lain yang melibatkan seluruh perguruan dari aliran yang berbeda. Hal ini menjadikan Taman sebagai Pilot Projek bagi wilayah lainnya.
“Terkait dengan bulan Suro nanti ada beberapa evaluasi dan aturan karena kota Madiun menjadi pusat tujuan dari beberapa daerah sehingga dalam pelaksanaanya akan dibagi dalam beberapa waktu sesuai dengan Zona pengiriman atau asal rombongan. Penggunaan R4 dimaksudkan agar mobilisasi peserta kegiatan dapat lebih tertib, tepat waktu dan menjadi lebih nyaman. Kami mohon dukungan bapak bapak yang hadir untuk mensukseskan kegiatan kegiatan tersebut. Terkait pemberitaan di Medsos agar jangan mudah terprovokasi sehingga dapat menimbulkan gejolak yang tidak diharapkan bersama.” jelasnya.
Menanggapi beberapa pertanyaan dari Tokoh Perguruan PSH Terate dan PSH Winongo, Kapolsek menjelaskan bahwa Peraturan ini merupakan hasil pemikiran dari pimpinan pusat dan telah dilaksanakan rakor yang juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa pengurus beladiri, hasil dari rakor ini kemudian dimunculkan ke tengah masyarakat dengan cara sosialisasi. Kami tidak membatasi kegiatan melainkan akan membesarkannya dengan cara dibuat aturan agar lebih tertib, lancar dan aman.
“Pelaksanaannya nanti agar dapat dikoordinasikan dan dilaporkan pada pak Lurah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, berapa jumlah peserta dan dimana saja titik kumpulnya sehingga dapat didatakan, berapa jumlah kendaraan R4 yang dibutuhkan, petugas pengawalan dan pengamanannya.” pungkasnya. (US)