Headlines

STIK Lemdiklat Polri lakukan Penelitian di Polres Madiun Kota Atas Keteladanan Komjen Pol M. Yasin sebagai Pahlawan Nasional

KOTA MADIUN – Tim STIK Lemdiklat Polri melakukan penelitian atas keteladanan Komjen Pol. M. Yasin sebagai pahlawan nasional bertempat di gedung Sunaryo Jalan Kompol Sunaryo nomor 17 Madiun, Rabu (6/3/2024) pagi.

Tim STIK Lemdikat Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol Dr. Arnapi, S.H., M.Hum. sebagai Ketua tim bersama anggota tim Kombes Pol Yustinus Setyo H., S.H., S.I.K, Kombes Pol Faizal, S.H., S.I.K., M.H., Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Pembina TK. I Dr. Vita Mayastrinasari, S.E., M.Si., Pembina Dr. Benyamin Lufpi, S.S., M.Hum. dan AKP Pandu pendamping dari Polda Jatim.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Madiun kota AKBP Agus Suryanto. SIK., MH. beserta sejumlah PJU, personil Polres Ponorogo Polres Madiun, Polres Madiun kota, dan PP Polri Cabang Madiun kota serta warga masyarakat selaku saksi sejarah.

Penelitian ini mengisahkan tentang perjalanan hidup dan perjuangan M. Yasin, seorang pejuang yang lahir di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara pada 9 Juni 1920. M. Yasin adalah turunan keenam dari Raja Bone ke-22, Sultan Abdul Razak Jalaludin, yang merupakan keturunan dari Rasulullah Muhammad SAW. Ayah M. Yasin yang merupakan seorang saudagar dari Bone, merantau ke Buton dan menjadi pedagang kelontong di Jawa Timur setelah ibunya meninggal. M. Yasin kemudian disekolahkan di Makassar oleh pamannya dan menjadi seorang polisi, meskipun cita-citanya sebenarnya ingin menjadi penerbang.

M. Yasin menunjukkan kecemerlangannya dalam kepolisian, baik pada masa pendudukan Belanda, Jepang, maupun setelah kemerdekaan. Pada 5 November 2015, M. Yasin dianugerahi gelar pahlawan nasional sebagai polisi pertama dalam sejarah Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

M. Yasin juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia menjadi komandan tokoh BPUPKI di Surabaya, yang merupakan satu kesatuan politik yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang.

M. Yasin juga terlibat dalam pertempuran di Surabaya setelah proklamasi kemerdekaan, yang memelopori kesadaran akan kemampuan diri sendiri dan identitas bangsa serta membangkitkan militansi pemuda-pemuda di Surabaya.

M. Yasin juga diakui sebagai pendiri Brimob, yang merupakan kesatuan polisi khusus, dan turut berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, termasuk dalam menghadapi Agresi Militer Belanda. M. Yasin juga membantu penanggulangan gerakan APRA dan gerakan separatis lainnya seperti Gerakan Darul islam.

Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto, SIK,. MH dalam sambutanya mengatakan dengan keteladanan dari Komjen M. Yasin kita bisa belajar banyak tentang nilai-nilai kepahlawanan dan dedikasi yang beliau tunjukkan selama hidupnya.

Semoga dengan penelitian tersebut dapat memberikan kami wawasan baru dan motivasi untuk melayani masyarakat dengan lebih baik dan lebih teladan.”tutup Kapolres.(HMS)

tag Wednesday, March 6th, 2024 author category Uncategorized comments