Headlines

Pengajian Akbar Haul Masyayikh ke 38 dan Haul Ponpes Al Mujaddadiyyah ke 57

Polresmadiunkota.com – Polsek Taman : Pengamanan kegiatan Pengajian dalam rangka Haul Masyayikh ke 38 dan Haul Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah ke 57 di Ponpes Al Mujaddadiyyah Jl. Setinggil, kel. Demangan, Kec. Taman, Kota Madiun, Sabtu(20/5/2017)

Bertempat di Ponpes Mujaddadiyyah Jl. Setinggil 1,  Kel. Demangan Kec. Taman Kota Madiun, telah dilaksanakan kegiatan Pengajian Akbar dalam rangka Haul Masyayikh Ke-38 dan Haul Ponpes Al-Mujadadiyah Ke-57, dengan Penceramah HABIB UMAR MUTHOHAR.
dari Semarang, dihadiri ± 750 orang.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh : Bangun Sutirto, (Staf Ahli Pemerintah Kota Madiun); Ketua MUI Kota Madiun; Kepala Kemenag Kota Madiun; Kapolsek Taman; Para Kyai/Ulama dari Kota Madiun dan luar Kota Madiun; Kepala Kel. Demangan; Toga dan Tomas sekitar Ponpes Al-Mujadadiyah; Ikhwan Toriqoh ; Wali Santri Alumni; Jamaah lingkungan Alhikam;  Jamaah Irsyadul Ibad; Masyarakat Kota Madiun dan dari luar Kota Madiun.

Acara diawali dengan pembacaan Tahlil dilanjutkan dengan Manakib Kubro serta pembacaan ayat-ayat Al Qur’an yang dirangkai dengan pembacaan Manakib Syeikh Izzudin Mishri.

Mauidzoh Hazanah oleh Habib Umar Muthohar dari Semarang tentang birrul walidain, ridhonya Alloh adalah dari ridhonya orang tua, hidup adalah imbal balik apabila kita berbakti kepada orang tua maka insyaalloh anak-anak kita akan membalasnya begitu sebaliknya.

“Kalau ingin mendapat ilmu yang barokah maka carilah guru (mursyid) berbaktilah kepadanya karena ridhonya guru adalah ridhonya Alloh, bagi yang belum bertarekat untuk segera bergabung dengan tarekat naqsabandiyyah, dengan bergabung di tarekat, seseorang menjadi lebih disiplin dalam mengamalkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari karena dibimbing oleh mursyid. Di Indonesia dikenal banyak kelompok Tarekat dan semua tarekat InsyaAlloh sama-sama memiliki ketersambungan ke baginda Rasulullah SAW. Kita harus saling menghargai antara kelompok tarekat dan yang jauh lebih penting bertarekat itu senantiasa menjaga hati, lisan, dan sikap perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.”

Diceritakan kisah Wali-wali Allah, ibadahnya yang luar biasa, keikhlasannya, akhlaqnya, adabnya dan karomah-karomahnya. Hal tersebut dikatakan sudah biasa di kalangan ahlus sunnah wal jama’ah, berbeda halnya dengan golongan mereka yang menganggap sesat thoriqoh, tahlilan, shalawatan dan ziarah kubur yang dianggap bid’ah, namun kita wajib menjaga kerukunan dan menghargai pendapat mereka.

Membaca kisah para ulama dapat mencerahkan hati. Karena kisah-kisah ulama mengandung keteladanan yang dapat memberikan semangat dalam kehidupan. Kisah para wali, orang shaleh, dan para ulama akan menjadi tentara untuk membuka hati kita, dibalik kisah para orang shaleh dan ulama terdapat hikmah yang dapat dipetik. Membaca kisah ulama bermanfaat sebagai obat bagi hati yang gundah, sumber keceriaan, dan penyejuk jiwa. Bila kita malas beribadah, bacalah kisah orang shaleh ahli ibadah, bila kita malas bekerja, bacalah kisah orang hebat yang sukses. Karena itu semua dapat menggugah jiwa kita. Ikutilah bimbingan mursyid beribadah yang baik, pikiran yang baik, hatinya juga harus baik pun demikian juga perbuatannya. Segeralah melakukan apa yang diperintahkan Allah. Lakukan apa pun yang didawuhkan guru, sebab inilah ujian cinta, tidak usah mempertanyakan dawuhnya guru meski mungkin tidak masuk akal, sebab apa yang didawuhkan guru pasti ada hikmahnya. Beliau mengajak kita semua bersama-sama untuk berjalan sesuai bimbingan guru mursyid.

Petugas yang melaksanakan pengamanan 60 personil gabungan dari Polsek Taman dan Polres Madiun Kota, 12 personil Banser dan 2 personil dari TNI dengan Kordinator Pam Wilayah Taman Kapolsek Taman. (US)

tag Sunday, May 21st, 2017 author category Headline, Informasi, Kegiatan, Seputar Madiun comments , , , , ,